Rabu, 08 Januari 2014

“Air yang tenang, biasanya menghanyutkan”

Sebuah pepatah yang pas bagi salah seorang munsyid jebolan Aden agency ini. Lama tidak terdengar kiprahnya di kanca pernasyidan indonesia, sejak mengeluarkan single kedua pada tahun 2012 lalu, ternyata Reza, begitu panggilan akrabnya, diam – diam sedang menggarap dan mempersiapkan peluncuran album perdananya. Dan tidak tangung – tanggung, kali ini ia langsung dilirik oleh salah satu lebel di Malaysia, Loonac Record, Kualalumpur, Malaysia.
“InsyaAllah saya akan berangkat ke Kualalumpur Malaysia tanggal 7 Januari tahun depan.” Ujarnya saat di tanya di sela2 kesibukan barunya sebagai seorang dosen di sebuah perguruan tinggi swasta di bilangan Jakarta Utara.
Tujuan Fachreza Farhman ke Malaysia awal Januari besok, selain penggarapan salah satu video klip untuk album pertamanya, Reza juga akan melakukan serangkaian kegiatan, seperti syuting untuk sebuah film streaping di Malaysia serta mengisi acara Off air, salah satunya di jalan Bukit Bintang Malaysia, pada tanggal 14 Januari bersama dengan teman – teman nasyid asal Malaysia.
Dan untuk pembuatan video klip “I won’t Give Up” Ia persiapakan untuk mengikuti ajang Festifal Musik Cennes di Paris, Februari tahun depan. “ Ini Sebuah ajang bergengsi bagi insan music dunia untuk saling bertukar seni dan budaya. Dari sana kita dapat membandingkan perkembangan music antara satu daerah dengan daerah yang lain. Seperti studi bandinglah, namun bedanya, tetap ada award bagi yang menang.”
“ Insya Allah, saya mewakili Indonesia di Festival Musik cennes ini. Dan mohon doanya, semoga music dan lagu saya dapat di terima di dataran Eropa sana.” Imbuhnya kemudian.
Sedang saat di Tanya tentang pilihan antara bernasyid dan bermain film, dengan tegas Fachreza menjawab ingin lebih konsen ke nasyid.
“Saya hanya bintang tamu saja di serial film di Malaysia, dan itu hanya satu rangkaian dalam kegiatan saya di sana. Bukan suatu yang aji mumpung, lalu semuanya di ambil. Bernasyid tetap menjadi pilihan utama saya.”
Tidak hanya sampai di situ prestasi yang di ukir dari alumnus Unpad Bandung ini, ternayata salah satu lagu yang ada dalam album terbarunya nanti, sudah dilirik untuk menjadi Ost dari buku Senad Hadzic yang bertema sama yaitu ‘Perjalanan’.
“Teman – teman sudah dapat membeli bukunya, di toko – toko buku. Insya Allah sudah beredar bukunya.”
Walau istilahnya “medapatkan durian runtuh”, ini tak membuat sombong dari seorang yang memiliki nama lengkap Fachreza Nur Iman. Karena apa – apa yang di lakukannya sekarang, dan yang di torehkannya saat ini , belum ada apa – apanya di bandingkan dengan munsyid atau para tim nasyid seniornya, yang lebih dulu berjuang mensyiarkan islam lewat lagu, dan menjadikan nasyid seramai seperti sekarang ini.
Semoga dapat terus berkarya, dan bersyiar.

Sukses selalu kakak…
^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar